Posts

Showing posts from December, 2022

3 Fungsi Kawasan Hutan di Indonesia

Image
Indonesia sering disebut sebagai paru-paru dunia, karena luas dan jumlah lahan hutan yang dimiliki. Julukan itu juga disematkan pada Indonesia, karena negara ini merupakan salah satu penghasil oksigen terbesar di dunia.  Berdasarkan Pasal 33 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, berikut tiga fungsi kawasan hutan di Indonesia:  Hutan konservasi  Hutan lindung  Hutan produksi.  Berikut uraiannya: Hutan konservasi Dikutip dari buku Biologi Konservasi (2012) oleh Indrawan dkk, hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu.  Hutan ini berfungsi sebagai tempat tinggal dan pelestarian keanekaragaman hayati, seperti tumbuhan dan satwa.  Adapun jenis hutan ini dibagi lagi menjadi hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, serta taman buru.  Menurut Frans Wanggai dalam buku Manajemen Hutan (2009), hutan lindung adalah hutan yang difungsikan untuk beberapa tujuan terkait pengendalian lingkungan.  Misaln

Topografi Aliran Sungai di Jembrana Rawan Bencana Banjir

Image
Kegiatan penanaman pohon didorong Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( BP DAS ) Unda Anyar untuk dilakukan bersama seluruh komponen.  Kondisi topografi aliran sungai di Kabupaten Jembrana memiliki karakteristik lereng yang cukup curam dan rentan bencana hidrometeorologi seperti banjir, erosi dan tanah longsor.  Dengan kondisi ini sangat memungkinkan terjadi banjir terlebih ketika debit air hujan tinggi. Salah satu upaya mitigasi meminimalisir bencana itu adalah dengan penanaman pohon.  Baik itu masyarakat, komponen adat hingga tokoh agama di Bali. Bali memiliki kearifan lokal untuk menjaga alam dan salah satunya membiasakan untuk menanam dan merawat pohon sebagai sumber kehidupan. Kepala BP DAS Unda Anyar, Triadi Wibisono, SE, MBA. mengatakan upaya membangkitkan masyarakat untuk menanam pohon dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan terus dilakukan.  Salah satunya melalui penanaman 1000 pohon di kawasan Pura Dangkhayangan Rambut Siwi, desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jem

Keren, Aplikasi Aplikasi Canggih Ini bisa Bisa untuk Monitor Hutan Mangrove

Image
Apilikasi Monitoring Mangrove ( MonMang ) merupakan aplikasi yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memonitor hutan mangrove yang dibangun berdasarkan data hasil riset yang telah dilakukan oleh beberapa institusi dari berbagai negara dan terus berlanjut hingga saat ini.  Aplikasi ini menjadi salah satu yang mendapatkan pendanaan dari Archipelagic and Island State (AIS) Forum. Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wayan Eka Dharmawan menyatakan awal mula apilikasi MonMang dibuat berawal dari permasalahan database terkait hutan mangrove.  Apilikasi ini tidak dapat berdiri sendiri, oleh sebab itu dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai institusi agar database dapat selalu diperbarui dan dapat digunakan sebagai media edukasi bagi siapapun. "Aplikasi ini sangat ramah dan mudah untuk digunakan namun untuk menggunakan apilikasi ini harus melalui pelatihan dan sertifikasi untuk menambahkan data pengawasan hutan mangrove ke database,"

TIA Borong Penghargaan ISDA 2022 karena Pulihkan Ekosistem

Image
PT Tunas Inti Abadi (TIA) pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi batu-bara di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, memborong 4 penghargaan pada ajang Indonesian SDGs Award (ISDA) 2022. Dari 3 progam yang diajukan, TIA diganjar 1 penghargaan “Platinum”, 2 penghargaan “Gold”, dan 1 tambahan penghargaan atas komitmen kuat terhadap pengelolaan lingkungan hidup yaitu “The most committed corporate on SDGs for Environment Pillars”. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Kementrian Bappenas pada Selasa (22/11) di Jakarta. Salah satu unit bisnis PT ABM Investama Tbk (ABMM) ini berhasil memperoleh penghargaan atas keberhasilannya dalam memulihkan ekosistem lingkunga hidup. Judul program yang diajukan ke ISDA 2022 yaitu “Kelompok Tani Hutan Alimpung-Cerita Sukses Rehabilitasi DAS”; “Pendayagunaan Air Permukaan sebagai Sumber Air Bersih Pendukung Operasional”; dan “Penanaman Mangrove-Cemara dan Teknik Rekayasa Sebagai Cara Jitu Mencegah Abrasi ”. Direktur TIA, Dadik Kiswanto