Ditemukan Tinggi Mencapai 88 Meter Pohon Tertinggi di Hutan Amazon
Setelah tiga tahun perencanaan, lima ekspedisi, dan perjalanan dua minggu melalui hutan lebat, peneliti baru bisa mencapai pohon tertinggi tersebut.
Para peneliti berhasil menemukan pohon tertinggi di hutan hujan Amazon. Temuan ini bukan hal yang mudah dilakukan.
Mengutip Science Alert, Minggu (9/10/2022) raksasa yang terlihat menonjol di kanopi Cagar Alam Sungai Iratapuru di Brasil utara adalah pohon bernama angelim vermelho.
Pohon dengan nama ilmiah Dinizia excelsa itu tingginya mencapai 88,5 meter dan lingkar pohon selebar 9,9 meter. Temuan ini pun menurut peneliti, merupakan pohon terbesar yang pernah diidentifikasi di Amazon.
Sementara itu, tiga tim ekspedisi lainnya menuju ke wilayah Lembah Jari yang terpencil di cagar alam. Wilayah itu terletak di perbatasan antara negara bagian Amapa dan Para. Perjalanan yang dilakukan sebelumnya rupanya belum bisa menemukan angelim vermelho hingga ekspedisi yang dilakukan 12-25 September.
BACA JUGA : Kontraktor Rehabdas
Kala itu peneliti melakukan perjalanan sejauh 250 kilometer dengan perahu ke sungai dengan jeram berbahaya. Perjalanan belum termasuk dengan 20 kilometer berjalan kaki melintasi medan hutan pegunungan.
Peneliti pertama kali melihat pohon besar ini dalam citra satelit pada tahun 2019 sebagai bagian dari proyek pemetaan 3D. Sebuah tim yang terdiri akedemisi, pemerhati lingkungan, dan pemandu lokal kemudian melakukan ekspedisi untuk mencoba mencapainya saat itu.
Tetapi setelah 10 hari perjalanan melalui medan yang sulit, kelelahan, keterbatasan persediaan, dan anggota tim yang jatuh sakit, mereka pun akhirnya memutuskan kembali.
Anggota tim ekspedisi bahkan ada yang digigit oleh laba-laba beracun dalam perjalanan mereka. Namun, hasil yang didapatkan memang sepadan saat mereka berhasil menemukan pohon tertinggi di Amazon itu.
"Anda berada di tengah hutan, di mana manusia belum pernah menginjakkan kaki di sana sebelumnya dan alam yang begitu indah di sekelilingnya," ungkap Diego Armando Silva, insinyur kehutanan dari Universitas Federal Amapa.
Setelah berkemah di bawah angelim vermelho, tim ekspedisi juga mengumpulkan daun, tanah, serta sampel lainnya yang akan digunakan untuk mempelajari pohon.
Misalnya saja berapa umur pohon dan mengapa wilayah tersebut memiliki banyak pohon raksasa, serta berapa banyak karbon yang mereka simpan.
BACA JUGA : Sharp Hijaukan Citarum dengan 110 Ribu Pohon
Namun menurut perkiraan Silva, pohon angelim vermelho berusia sekitar 400 hingga 600 tahun. Baca juga: Negara-negara yang Memiliki Pohon Terbanyak Peneliti menyebut pula, sekitar setengah dari berat pohon raksasa di kawasan itu merupakan karbon yang diserap dari atmosfer. Sehingga, hal tersebut menjadi sesuatu yang fundamental dalam menangkal perubahan iklim.
Lebih lanjut, terlepas dari lokasinya yang terpencil, pohon raksasa di Amazon tetap saja berada di bawah ancaman. Kayu angelim vermelho dihargai tinggi oleh para penebang.
Selain itu, wilayah cagar alam Iratapuru kedatangan penambang emas ilegal yang terkenal merusak. Oleh karenanya, Jakeline Pereira dari kelompok Amazon mengungkapkan temuan pohon angelim vermelho menjadi sangat penting, pada saat Amazon menghadapi tingkat deforestasi yang begitu menakutkan.
Selama tiga tahun terakhir, rata-rata deforestasi tahunan di Amazon Brasil telah meningkat 75 persen dari dekade sebelumnya.
sumber: kompas
Comments
Post a Comment