Dinilai Berhasil Rehabilitasi Mangrove RI Mendapat Perhatian dan Bantuan Negara G20
Keberhasilan Indonesia dalam melakukan rehabilitasi mangrove mendapatkan perhatian banyak negara anggota G20 yang terdorong untuk membantu percepatannya.
“Dengan komitmen Indonesia yang besar, banyak yang mulai berkomitmen untuk membantu Indonesia dari negara-negara dan komunitas internasional. mereka tidak ragu lagi untuk memberikan bantuan. Tinggal Indonesia yang menyiapkannya,” kata Dyah Murtiningsih, Dirjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sementara itu, Satyawan Pudyatmoko Deputi Perencanaan dan Evaluasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyampaikan, Presidensi G20 Indonesia memerlukan langkah-langkah konkret mendukung inisiatif global untuk mengurangi degradasi lahan dan mendorong konservasi.
Hal itu dilakukan untuk mencapai target pencegahan dan pengurangan lahan terdegradasi hingga 50 persen pada 2040.
Seperti yang dilansir Antara, Kamis (11/8/2022), Dyah menjelaskan, sejumlah negara dan lembaga internasional sudah memiliki komitmen untuk membantu rehabilitasi mangrove di Tanah Air seperti Bank Dunia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Korea dan Jerman.
Bantuan itu akan diberikan pada Indonesia dalam bentuk sumbangan dana. Prospek kerja sama itu sendiri masih dalam pembicaraan lebih lanjut.
Baca juga : Macam-macam Istilah DAS
Dia memastikan, Indonesia sebagai negara pemilik ekosistem mangrove terbesar dengan total 3,36 juta hektare atau 22 persen dari jumlah mangrove dunia, telah memiliki komitmen untuk melakukan konservasi perlindungan dan rehabilitasi ekosistem mangrove.
“Indonesia ingin menunjukkan, apa yang sudah disampaikan Presiden di COP-26 tidak sekedar ucapan atau janji kosong belaka. Kita ingin menunjukkan komitmen itu dengan merehabilitasi 600 ribu hektare. Ini tentu bukan suatu perkara kecil, tapi menunjukkan kepada dunia segini besarnya komitmen Indonesia,” kata Satyawan.
Indonesia juga akan memperlihatkan keberhasilan rehabilitasi mangrove yang dilakukan selama ini kepada negara anggota G20 lewat Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai Bali.
Satyawan menjelaskan, wilayah tersebut adalah lahan bekas tambak yang berhasil direhabilitasi menjadi mangrove. Lewat Taman Hutan Rakyat di Bali, Indonesia ingin memperlihatkan bahwa lahan tambak dapat diperbaiki kembali jika memiliki komitmen yang kuat.
“Indonesia ingin menggalang komitmen dari berbagai negara, mari kita bersama memperbaiki mangrove, tidak hanya di Indonesia tapi juga di negara lain yang memang perlu direhabilitasi,” jelas Satyawan Pudyatmoko.
sumber: suarasurabaya
Comments
Post a Comment