Launching Model Desa RHL Berbasis DAS

 


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Cimanuk-Citanduy mengadakan peluncuran model desa Rehabilitasi Hutan dan Lingkungan (RHL) yang berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS), di Kampung Cimanuk Citanduy, Desa Cilampuyang, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, berkerjasama dengan UNPAD, ITB dan UNSIL, Rabu (11/7/2018).

Seremonial launching model desa RHL tersebut dihadiri Bupati Garut, H Rudy Gunawan, Diskominfo, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Forkopinda Garut, Dinas Perhubungan Garut, Danrem 062/TN, Dirjen BPDAS-HL, Dirjen Perhutani, Forum DAS, Kepala BPDASHL Cimanuk Citanduy, Dinas Lingkungan Hidup Garut, MUI Kecamatan Malangbong, Camat Malangbong, Koramil Malangbong.

Bupati Garut H Rudy Gunawan mengatakan, desa RHL berbasis DAS menunjukan suatu model untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat. Desa RHL berbasis DAS berguna baik untuk lingkungan hidup, meninggikan keamanan lahan dari abrasi dan penghijauan, fisik, sosial, dan wisata.

“Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam hal ini BPDAHSL Cimanuk-Citanduy bersama Pemerintah Kabupaten Garut yang dilakukan di Desa Cilampuyang," tuturnya.

Menurutnya, bencana alam banjir di DAS Cimanuk hulu pada 2016 silam, telah menyebabkan kerugian material dan non material yang sangat besar, mencapai lebih dari Rp 300 milyar. Selain itu, puluhan jiwa meninggal dan ribuan jiwa mengungsi.

Upaya penanganan pasca bencana, kata Bupati, telah dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui BPDASHL Cimanuk Citanduy sejak 2017 silam, baik melalui metode Reboisasi Konvensional, Aerial Seeding juga pembuatan DAM penahan dan Gully Plug, hingga pembuatan model RHL berbasis DAS.

“Semoga dengan adanya Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang dilakukan dengan berbagai macam metode tersebut dapat mengurangi lahan kritis yang ada di Hulu DAS Cimanuk, sehingga diharapkan tidak akan terjadi lagi bencana alam berikutnya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPDASHL Cimanuk-Citanduy, Ir Dodi Susanto, MP mengatakan lahan kritis di BPDASHL Cimanuk-Citanduy masih cukup tinggi seiring dengan meningkatnya gangguan hutan lahan yang diakibatkan oleh praktek pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan azas konservasi tanah.

"Indikasi terjadinya degradasi lahan ini adalah terdapatnya luas lahan kritis yang cukup tinggi sehingga menyebabkan terjadinya erosi, sedimentasi, dan land of di beberapa tempat," kata Dodi.

Oleh sebab itu, kata Dodi, perlu adanya upaya RHL serta pengembangan fungsi daerah aliran sungai secara optimal dengan memulihkan kembali, dan meningkatkan daya dukung lahan hutan dan tanaman.

Comments

Popular posts from this blog

Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Wajib Memiliki Kesesuaian Kegiatan Pemanfaaatan Ruang

Hindari Penggundulan Hutan, Guru Besar IPB Temukan Konsep Silvikultur untuk Tebang Pohon

Gaharu Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu