Posts

Showing posts from June, 2022

IPAL DLH Tak Berfungsi, Penyebab Sungai di Jombang Tercemar Limbah Tahu

Image
Sungai di Dusun Rejoso, Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto yang berwarna putih dan mengeluarkan bau tidak sedap, dipastikan tercemar limbah produksi tahu sekitar. Ini setelah DLH Jombang mengindetifikasi kondisi air di lokasi. Kondisi ini, juga dipicu tak berfungnya dua IPAL milik DLH yang telah dibangun sejak 2018 lalu. Miftahul Ulum Kepala DLH Jombang, menyampaikan tim sudah turun ke lokasi untuk melihat langsung air di sepnjang sungai yang berwarna putih tersebut. Dari hasil identifikasi itu diketahui bila saluran air melebihi baku mutu alias tercemar limbah. Baca Juga : Optimalkan Lahan Sawah Hadapi Musim Kemarau “Memang kemarin tidak mengambil sampel air. Tapi sudah dapat dipastikan itu dari produksi tahu,” katanya. Hal itu secara kasat mata terlihat dari fisik pencemaran dan lokasi sungai yang berada di wilayah industri tahu. Sehingga meski tidak mengambil sampel air, hasilnya sudah terdeteksi sejak awal. Saat ditanya penanganan limbah, Ulum masih akan berkoordinasi internal den

Launching Model Desa RHL Berbasis DAS

Image
  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Cimanuk-Citanduy mengadakan peluncuran model desa Rehabilitasi Hutan dan Lingkungan (RHL) yang berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS), di Kampung Cimanuk Citanduy, Desa Cilampuyang, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, berkerjasama dengan UNPAD, ITB dan UNSIL, Rabu (11/7/2018). Seremonial launching model desa RHL tersebut dihadiri Bupati Garut, H Rudy Gunawan, Diskominfo, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Forkopinda Garut, Dinas Perhubungan Garut, Danrem 062/TN, Dirjen BPDAS-HL, Dirjen Perhutani, Forum DAS, Kepala BPDASHL Cimanuk Citanduy, Dinas Lingkungan Hidup Garut, MUI Kecamatan Malangbong, Camat Malangbong, Koramil Malangbong. Bupati Garut H Rudy Gunawan mengatakan, desa RHL berbasis DAS menunjukan suatu model untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat. Desa RHL berbasis DAS berguna baik untuk ling

Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) PT Sorikmas Mining

Image
Rehabilitasi DAS merupakan suatu program penghijauan atau penanaman pohon di kawasan penyangga daerah aliran sungai yang dikategorikan wilayah hutan kritis, sehingga melalui program Rehab DAS ini dapat menjaga kelestarian Hutan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup nomor 59 tahun 2019, setiap perusahaan pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), memiliki kewajiban melakukan rehabilitasi DAS.  Yang mana lokasi rehabilitasi DAS ini ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan peta lahan kritis nasional. Salah satu perusahaan pemegang IPPKH di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) adalah PT Sorikmas Mining, yang bergerak di tambang emas. Baca juga : Optimalkan Lahan Sawah Hadapi Musim Kemarau Sorikmas Mining baru-baru ini telah melakukan sosialisasi program rehabilitasi DAS di Desa Hutapuli Kecamatan Siabu. Yang mana desa ini sebagian kawasan hutannya masuk dalam kategori lahan kritis sesuai ketentuan dari pe

Optimalkan Lahan Sawah Hadapi Musim Kemarau

Image
Musim kemarau atau musim kering adalah periode tahunan dengan curah hujan rendah, terutama di tropis. Cuaca di daerah tropis didominasi oleh sabuk hujan tropis, yang bergerak dari utara ke selatan tropis dan kembali sepanjang tahun. Selama musim kemarau, kelembaban sangat rendah, menyebabkan beberapa lubang air dan sungai mengering.  Kurangnya air (dan kurangnya pasokan makanan) dapat memaksa banyak hewan penggembalaan untuk bermigrasi ke tempat yang lebih subur.  Baca juga : Batasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Contoh hewan tersebut adalah zebras, gajahs, jerapah, rhinoceros, antelop dan wildebeest, kerbau, kerbau tanjung, gaur, tapir, emu, burung unta, rhea, kangurus. Karena kurangnya air di tanaman, kebakaran semak (kebakaran hutan ) biasa terjadi. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) berupaya mengoptimalkan lahan sawah yang masih memiliki sumber-sumber air yang mencukupi pada musim kemarau dengan menyediakan infrast

Pertamina Adakan “Nyapuh Tirah Campuhan”, Apa maknanya?

Image
Yayasan Puri Kauhan Ubud terus melanjutkan upaya pelestarian lingkungan di Tanah Dewata, Bali. Peluncuran Program Pemuliaan Air di Tukad Oos dengan tema "Nyapuh Tirah Campuhan" dilakukan dengan enam program aksi mulai dari revitalisasi desa wisata, hingga parade anak-anak Mahardika.  Dalam acara peluncuran program juga dilakukan penanaman pohon upakara di areal pura, serta penyerahan bibit secara simbolis kepada desa-desa yang ikut dalam program penanaman pohon.  Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit, Sekda Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya serta VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) turut menghadiri acara peluncuran tersebut.  PT Pertamina (Persero) bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud melanjutkan upaya pelestarian lingkungan di Bali melalui program pemuliaan air "Nyapuh Tirah Campuhan" .  Peluncuran program tersebut dilaksanakan dalam gelaran Sastra Saraswati Sewana 2022 di Jaba Mandala Pura Suci Bangk

Batasan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Image
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk (terserap) ke dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah (surface detention) untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (runoff), untuk selanjutnya masuk ke sungai.  Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembaban air tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal) untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (subsurface flow) yang kemudian akan mengalir ke sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain. Daerah Aliran Sungai atau DAS bukan semata-mata hanya suatu anutan sungai yang sering kita lihat. Daerah fatwa sung

Rehabilitasi 600.000 Hektare Lahan Mangrove diTargetkan Selesai di 2024

Image
Mangrove memiliki peranan penting dalam lingkungan dan mendukung kehidupan makhluk hidup lain, di antaranya tempat berkembang biak biota-biota laut, membantu untuk mencegah terjadinya abrasi, menghambat kekuatan destruktif dari gelombang besar laut, mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan​​​​​​ dan tempat persinggahan dari burung-burung migrasi.   Ketika seseorang memiliki lahan 1.000 meter per segi, maka yang terjadi adalah semua mangrove di luasan lahan itu dibabat habis untuk dijadikan tambak udang.  Padahal, sebenarnya, jika bisa menerapkan praktik-praktik terbaik, maka cukup 20 persen dari luasan itu yang dibuka menjadi tambak udang, sementara 80 persennya dibiarkan untuk mangrove tetap tumbuh dan berkembang. Baca juga : Pemprov SulSel Rehabilitasi Saluran Irigasi di Soppeng Semakin luasnya kerusakan lahan mangrove menyebabkan pemerintah memngambil inisiatif untuk melakukan rehabilitasi lahan mangrove. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan komitmen Indonesia terhadap

Pemprov SulSel Rehabilitasi Saluran Irigasi di Soppeng

Image
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kini fokus merehabilitasi sejumlah infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi Leworeng di Kabupaten Soppeng untuk tahun anggaran 2022 guna meningkatkan produktivitas pertanian.  Terlebih, Provinsi Sulawesi Selatan sebagai daerah yang memiliki potensi kekayaan alam serta dikenal sebagai daerah penopang pangan Nasional.  Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melalui keterangannya di Makassar, Minggu mengatakan, penanganan rehabilitasi di Leworeng, Kabupaten Soppeng tengah berproses untuk mendukung hasil pertanian yang maksimal.  “Tujuan dari pengerjaan ini, yaitu memperbaiki/mengembalikan dan mengoptimalkan fungsi saluran irigasi sehingga dapat meningkatkan hasil produksi tanam petani,” katanya.  Adapun luas fungsional mencapai 2.187 hektare. Dengan pengerjaan ini, maka akan mengoptimalkan penyaluran seluas 420 hektare.  “Kita berharap, dengan rehab di Leworeng ini, maka akan menormalkan kembali fungsi aliran air dari Bendung Leworeng ke lahan p