4 Faktor Penyebab Rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS)

gambar tempo

Daerah aliran sungai atau DAS adalah suatu daerah yang dikelilingi atau dibatasi oleh garis ketinggian di mana setiap air yang jatuh di permukaan tanah akan dialirkan melalui satu outlet.

Ada tiga komponen pendukung DAS, yaitu komponen masukan, komponen output, dan komponen proses. Bentuk DAS sendiri ada yang membulat dan ada juga yang memanjang dan bentuk lainnua.

Bentuknya yang berbeda-beda ini membuat DAS memiliki ciri hidrologi yang berbeda juga, misalnya, DAS yang bentuknya memanjang akan membuat banjir lebih sulit terjadi dibanding bentuk DAS yang membulat.

Baca juga: Pentingnya Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)

Lalu saja faktor penyebab rusaknya daerah aliran sungai berikut ini,

Faktor-Faktor Penyebab Rusaknya Daerah Aliran Sungai

Daerah aliran sungai mencakup wilayah yang luas dan sering juga mencakup wilayah administrasi. Oleh sebab itu, pengelolaan DAS sering dilakukan secara lintas sektoral dan lintas wilayah.

Nah, jika tidak ada pengelolaan pada DAS, maka bisa terjadi kerusakan dan degradasi. Indikasi bahwa DAS sudah mengalami degradasi adalah saat terjadinya banjir di daerah tersebut.

Sebagai salah satu sistem hidrologi, kegiatan manusia yang dilakukan di DAS akan berpengaruh terhadap keseimbangan dari hidrologinya.

Baca juga: Pengendalian Izin Pemanfaatan Lahan hingga Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai

Sehingga, kita perlu menyeimbangkan penggunaan lahan dengan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan.

Selain itu, kita juga perlu mencegah pencemarah pada DAS dan mencegah penurunan kualitas DAS.

“Adanya perubahan keseimbangan debit air sungat saat musim hujan dan kemarau menjadi salah satu kerusakan DAS.”

Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan kerusakan DAS, di antaranya:

1. Perubahan Saluran Drainase dan Sungai

Perubahan saluran drainase dan sungai bisa terjadi karena adanya pengendapan hasil erosi dan pembuangan sampah oleh masyarakat ke saluran tersebut.

Hal ini akan membuat saluran drainase dan sungai akan menjadi dangkal sehingga kapasitas penampungan airnya menjadi berkurang.

Jika hal ini terjadi maka risiko banjir akan lebih mudah terjadi karena saluran drainase dan sungai tidak mampu menampung air lebih banyak.

2. Pembuangan Limbah Berbahaya

Limbah yang memiliki kandungan kimia biasanya berasal dari limbah industri, domestik, pengolahan lahan, dan lain sebagainya.

Limbah-limbah inilah yang bisa menurunkan kualitas air sungai dan berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.

3. Penebangan Hutan yang Berlebihan

Pada siklus hidrologi, air yang jatuh akan diserap oleh tumbuhan dan disimpan di dalam tanah sebagai cadangan air tanah.

Jadi, adanya penebangan hutan yang berlebihan akan membuat cadangan air tanah berkurang karena tidak adanya resapan air oleh tumbuhan.

4. Penutupan Danau dan Kantong Air Lainnya

Adanya danau dan kantong-kantor air lainnya membuat hujan yang jatuh tidak akan langsung mengalir ke bawah.

Tetapi air tersebut akan masuk dan mengisi cekungan-cekungan di dalam DAS sehingga air akan meresap ke tanah.

Baca juga: Menentukan Arahan Fungsi Lahan DAS dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Akan tetapi jika danau dan kantong-kantor air lainnya tersebut ditutup untuk berbagai keperluan, maka air akan langsung mengalir ke bawah dan berisiko untuk terjadinya banjir.

“Penebangan hutan yang belebihan di sekitar DAS menjadi salah satu faktor penyebab rusaknya DAS.”


Comments

Popular posts from this blog

Sungai Mati Jadi Lahan Produktif, Penen Berlimpah

Gaharu Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu

Pemprov SulSel Rehabilitasi Saluran Irigasi di Soppeng