Posts

3 Fungsi Kawasan Hutan di Indonesia

Image
Indonesia sering disebut sebagai paru-paru dunia, karena luas dan jumlah lahan hutan yang dimiliki. Julukan itu juga disematkan pada Indonesia, karena negara ini merupakan salah satu penghasil oksigen terbesar di dunia.  Berdasarkan Pasal 33 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, berikut tiga fungsi kawasan hutan di Indonesia:  Hutan konservasi  Hutan lindung  Hutan produksi.  Berikut uraiannya: Hutan konservasi Dikutip dari buku Biologi Konservasi (2012) oleh Indrawan dkk, hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu.  Hutan ini berfungsi sebagai tempat tinggal dan pelestarian keanekaragaman hayati, seperti tumbuhan dan satwa.  Adapun jenis hutan ini dibagi lagi menjadi hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, serta taman buru.  Menurut Frans Wanggai dalam buku Manajemen Hutan (2009), hutan lindung adalah hutan yang difungsikan untuk beberapa tujuan terkait pengendalian lingkungan.  Misaln

Topografi Aliran Sungai di Jembrana Rawan Bencana Banjir

Image
Kegiatan penanaman pohon didorong Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( BP DAS ) Unda Anyar untuk dilakukan bersama seluruh komponen.  Kondisi topografi aliran sungai di Kabupaten Jembrana memiliki karakteristik lereng yang cukup curam dan rentan bencana hidrometeorologi seperti banjir, erosi dan tanah longsor.  Dengan kondisi ini sangat memungkinkan terjadi banjir terlebih ketika debit air hujan tinggi. Salah satu upaya mitigasi meminimalisir bencana itu adalah dengan penanaman pohon.  Baik itu masyarakat, komponen adat hingga tokoh agama di Bali. Bali memiliki kearifan lokal untuk menjaga alam dan salah satunya membiasakan untuk menanam dan merawat pohon sebagai sumber kehidupan. Kepala BP DAS Unda Anyar, Triadi Wibisono, SE, MBA. mengatakan upaya membangkitkan masyarakat untuk menanam pohon dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan terus dilakukan.  Salah satunya melalui penanaman 1000 pohon di kawasan Pura Dangkhayangan Rambut Siwi, desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jem

Keren, Aplikasi Aplikasi Canggih Ini bisa Bisa untuk Monitor Hutan Mangrove

Image
Apilikasi Monitoring Mangrove ( MonMang ) merupakan aplikasi yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memonitor hutan mangrove yang dibangun berdasarkan data hasil riset yang telah dilakukan oleh beberapa institusi dari berbagai negara dan terus berlanjut hingga saat ini.  Aplikasi ini menjadi salah satu yang mendapatkan pendanaan dari Archipelagic and Island State (AIS) Forum. Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wayan Eka Dharmawan menyatakan awal mula apilikasi MonMang dibuat berawal dari permasalahan database terkait hutan mangrove.  Apilikasi ini tidak dapat berdiri sendiri, oleh sebab itu dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai institusi agar database dapat selalu diperbarui dan dapat digunakan sebagai media edukasi bagi siapapun. "Aplikasi ini sangat ramah dan mudah untuk digunakan namun untuk menggunakan apilikasi ini harus melalui pelatihan dan sertifikasi untuk menambahkan data pengawasan hutan mangrove ke database,"

TIA Borong Penghargaan ISDA 2022 karena Pulihkan Ekosistem

Image
PT Tunas Inti Abadi (TIA) pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi batu-bara di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, memborong 4 penghargaan pada ajang Indonesian SDGs Award (ISDA) 2022. Dari 3 progam yang diajukan, TIA diganjar 1 penghargaan “Platinum”, 2 penghargaan “Gold”, dan 1 tambahan penghargaan atas komitmen kuat terhadap pengelolaan lingkungan hidup yaitu “The most committed corporate on SDGs for Environment Pillars”. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Kementrian Bappenas pada Selasa (22/11) di Jakarta. Salah satu unit bisnis PT ABM Investama Tbk (ABMM) ini berhasil memperoleh penghargaan atas keberhasilannya dalam memulihkan ekosistem lingkunga hidup. Judul program yang diajukan ke ISDA 2022 yaitu “Kelompok Tani Hutan Alimpung-Cerita Sukses Rehabilitasi DAS”; “Pendayagunaan Air Permukaan sebagai Sumber Air Bersih Pendukung Operasional”; dan “Penanaman Mangrove-Cemara dan Teknik Rekayasa Sebagai Cara Jitu Mencegah Abrasi ”. Direktur TIA, Dadik Kiswanto

Hati-hati, Bermukim di Hutan Lindung Akan Dipolisikan

Image
Hingga saat ini kawasan hutan lindung masih kerap menjadi sasaran pemanfaatan oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab.  Sehingga tidak mengherankan jika setiap tahun luasan hutan lindung di Kaltara, khususnya Kota Tarakan terus berkurang.  Pemanfaatan atau pembukaan lahan biasanya digunakan untuk perkebunan, peternakan kandang ayam, bahkan pengkaplingan tanah untuk dibangun atau dijual. Menyikapi persoalan itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan ( KPH ) Dinas Kehutanan Kaltara melalui Polisi Hutan Kota Tarakan, Edi Sulianto menerangkan, dengan adanya SK terbaru tahun 2021 terhadap aturan pengelolaan hutan lindung, pihaknya akan bersikap tegas kepada oknum masyarakat yang masih bermukim di hutan lindung. “Kalau dulu pada SK lama permukiman warga bisa di dalam kawasan (hutan lindung) tapi pada SK terbaru sudah tidak boleh. Contohnya di belakang Pepabri, sebagian warga sudah keluar kawasan hutan lindung, lalu Kampung Bugis Dalam RT 18 itu sebagian warga s

Sungai Mati Jadi Lahan Produktif, Penen Berlimpah

Image
Danki Satgas Citarum Harum Sektor 6, Pelda Muhammad Guruh membenarkan sebelum bisa ditanami lahan di bantaran sungai yang menjadi kewenangannya ini dalam kondisi kumuh dan kritis karena telah bertahun-tahun dipenuhi dengan timbunan sampah.  Satgas Citarum Harum menyulap lahan kumuh di sektor 6 bantaran sungai Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, menjadi produktif.   Mereka berupaya bahu membahu mewujudkan ketahanan pangan demi membantu ekonomi warga, tidak semata menanggulangi pencemaran sungai.  Diketahui, kawasan Sungai Citarum sektor 6 tepatnya di Desa Bojongsari, merupakan aliran sungai mati lantaran ada penggalan dari sungai utama, sehingga kini lebih dikenal dengan Oxbow Bojongsoang.  Lantaran sering dianggap daerah aliran sungai mati, kawasan ini pun kerap menjadi titik pembuangan sampah oleh pihak yang tak bertanggung jawab.  Dalam beberapa tahun ke terakhir sering menjadi titik banjir hingga kondisinya memprihatinkan.  "Tetapi setelah ada formula khusus yakni cairan

Sosialisasi Rehabilitas DAS di Kecamatan Ukui ini Tujuannya

Image
Bertempat di Balai pertemuan Desa Bagan Limau Kecamatan Ukui Kabupaten Palawan, Kapolsek Ukui IPTU Markus T. Sinaga, S.H.,M.H mengikuti sosialisasi pelaksanaan kegiatan penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS (Daerah Aliran Sungai), Sabtu 05/10/2022 Sosialisasi rehabilitas DAS tersebut diisi oleh narasumber dari Sono Keling an. PT. Bumi Siak Pusako yakni Sdr. Ogus selaku direktur, dan dihadiri oleh Camat Ukui Joko Hadi Syarifudin Zuhri, S.K.M, Kepala Resort Balai TNTN wilayah Desa Bagan Limau Gunawan, S.Hut, Danramil 04 pkl kuras diwakili oleh Serma Burhanudin, Kepala Desa Bagan Limau Syarifudin serta diikuti oleh lebih kurang 60 masyarakat undangan. Dalam Kegiatan tersebut Kapolsek Ukui IPTU Markus T. Sinaga, S.H.,M.H menyampaikan pesan - pesan kamtibmas kepada seluruh masyarakat desa bagan limau untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam program DAS.  BACA JUGA : Hutan di Bursel Terbar Ratusan Hektare "Saya berharap masyarakat dapat berkoordinasi dengan pemdes dalam menjal